Administrasi Pembangunan
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat
Tuhan yang maha esa karena limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga penulisan
tugas makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya Makalah “Administrasi
Pembangunan.
Dalam penulisan tugas makalah ini tidak
terlepas dari adanya sarana dan bantuan dari berbagai pihak, olehnya itu kami
mengucapkan terima kasih kepada : dosen mata kuliah yang bersangkutan serta
rekan-rekan yang telah ikut berpartisifasi demi terselesainya tugas kelompok makalah
ini.
Akhir kata, tiada gading yang tak
retak, demikian pula dengan makalah ini, masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, saran dan kritik yang konstruktif dari para pembaca sehingga dapat
membangun kesempurnaan untuk tugas makalah ini. Untuk itu tetap kami nantikan
demi kesempurnaan makalah ini.
Akhirnya kami mengucapkan semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan menjadikan makalah ini sebagai
landasan corak berpikir dalam konteks pelayanan
semoga bermanfaat amin.
DAFTAR
ISI
HALAMAN JUDUL.............................................................................................. i
KATA PENGANTAR........................................................................................... ii
DAFTAR ISI........................................................................................................ iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang....................................................................................... 1
1.2 Rumusan masalah................................................................................. 1
1.3 Tujuan
penulisan.................................................................................... 2
1.4 Metode
penulisan................................................................................... 2
BAB ll
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian administrasi pembangunan................................................. 3
2.2 Kegiatan pelayanan barang................................................................... 5
2.3 Pelaksanaan kegiatan dan penggunaan peralatan
bongkar................. 6
2.4 Punggutan jasa barang
dan kinerja pelayanan barang......................... 7
BAB
III PENUTUP
3.1 Kesimpulan........................................................................................... 9
BAB I
PEDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Pelayanan
Barang dibedakan berdasarkan beberapa kategori. Secara garis besar pelayanan
barang dibedakan dari pelayanan barang Petikemas dan Non-Petikemas, Pelayanan
barang Petikemas akan ditangani oleh Terminal Petikemas Misalnya terminal petikemas Banjarmasin
(TPKB), yaitu bagian dari Pelindo III Cabang Banjarmasin yang secara khusus
menangani Terminalisasi Petikemas, sedangkan Pelayanan Barang yang
Non-Petikemas akan ditangani oleh Terminal Multi Purpose Banjarmasin, yaitu
Terminal yang menangani bongkar muat barang yang bersifat Curah Kering, Curah
Cair, barang dalam kemasan, bongkar muat hewan dan bongkar muat kendaraan
bermotor atau alat berat.
Pelabuhan
merupakan salah satu titik vital dalam kelancaran distribusi logistik baik
secara domestik maupun internasional, begitu juga kami yang menjadi titik vital
dalam jalur distribusi barang khususnya Kalimantan Selatan. Dengan lebih
spesifik salah satu simpul diantara siklus pelayanan di pelabuhan adalah
pelayanan barang. Pelayanan barang adalah penanganan untuk memuat atau
membongkar muatan kapal yang selanjutnya dapat diterima oleh pemilik barang
atau pihak yang diberikan wewenang.
Oleh karena
itu, sehubungan dengan uraian diatas maka kami dapat merumuskan permasalahan judul
yang dituangkan dalam makalah ini, Dengan judul “Pelayanan Barang ”
1.2 Rumusan Masalah
Dalam perumusan masalah ini penulis akan merumuskan
tentang :
1.
Bagaimana
pelayanan barang Intreduction.
2.
Bagaimana kegiatan
pelayanan barang.
3.
Bagaimana
Pelaksanaan kegiatan
dan penggunaan peralatan bongkar.
4.
Bagaimana Punggutan jasa barang dan kinerja pelayanan barang.
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui
tentang bagaimana model-
model kebijakan public Dan Bagaimana
kegiatan, pelaksanaan Pelayanan barang, penggunaan peralatan bongkar, punggutan
jasa barang dan kinerja pelayanan
barang.[Yk1]
1.4 Metode
Penulisan
Metode
yang dapat digunakan dalam penulisan makalah ini adalah mengunakan metode klik
yaitu penulisan mengunakan internet atau web site dan buku referensi lainya dalam penyusunan makalah ini.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pelayanan Barang
Sebagai
Pelabuhan Global yang disinggahi kapal dengen palayaran International, Selain
memberikan Jasa Pelayanan Barang Domestik juga memberikan Pelayanan Barang
untuk komoditi eksport/import. Dengan dukungan instansi yang terkait, seperti
Bea dan Cukai, Instansi Karantina Hewan dan Tumbuhan, Administrator Pelabuhan
akan memberikan kemudahan proses pelayanan, terutama dalam proses administrasi
dokumen muatan kapal, baik eksport/import atau Domestik.Pelayanan barang secara
spesifik meliputi sebagai berikut:
a) Stevedoring, yaitu
kegiatan pembongkaran barang muatan kapal dari atas kapal ke atas vdermaga, atau kegiatan pemuatan barang
dari atas dermaga ke atas kapal.
b) Cargodoring, yaitu
kegiatan pemindahan barang yang telah dibongkar diatas dermaga ke lokasi
gudang-gudang.
c) Receiving, Yaitu proses penerimaan barang
yang akan dimuat di kapal oleh pihak
Secara lebih jelanya dalam kegiatan, pelaksanaan Pelayanan
barang, penggunaan peralatan bongkar, intoduction, punggutan jasa barang dan kinerja pelayanan barang. Maka pelayanan
barang kapal dapat kita lihat sebangai
berikut. Dalam kegiatan pelayanan barang kapal secara prosedural.
A.
Pengelompokan barang

1.
Barang
antar pulau; barang yang dianngkut dari pelabuhan asal kepelabuhan tujuan dal
wilayah indonesia.
2.
Barang
Ekspor/Impor; barang yang diangkut dari pelabuhan asal luar negeri ke pelabuhan
tujuan dalam wilayah indonesia atau sebaliknya.
3.
Barang
dalam kemasan; barang yang menggunakan kemasan, petikemas (container), atau
menggunakanpallet dan unitizet.
4.
Barang
tidak dalam kemasan; barang dalam bentuk urai, antara lain break bulk cargo,
barang curah cair, barang curah kering termasuk hewan.
B. Sifat
barang
Secara
menyeluruh sifat barang yang akan dikirimkan atau di muat dalam kegiatan
pelaksanaan pengiriman barang dalam kapal memiliki sifat-sifat yang perlu untuk
kita antisipasi antara lain sbb.

1. Barang mengganggu; jenis barang yang mempunyai sifat
mudah rusak atau atau dapat mencemarkan barang lain apabila ditumpuk/disusun
pada dilokasi yang berbeda.
Contoh : Garam, terasi, gaplek, bungkil kopra , kulit, belerang, pupuk, semen, besi, baja dan barang
logam atau batangan lainya.
2. Barang merusak; jenis barang yang mempunyai sifat
merusak, khususnya terhadap fasilitas pelabuhan.
Contoh : Besi
tua, kayu log, batu bara dll
3. Barang berbahaya ; Barang
yang dikelompokkan oleh Internationale Maritime Organization (IMO) sebagai
barang yang dapat menimbulkan bahaya ledakan, kebakaran, meracuni terhadap
muatan lain ataupun itu sendiri dan mengancam lingkungan sekitarnya.
Contoh
: Corrosive, Radio
Active, Poison Gas, Explosive, Inflamable Liquid dll
C. Pelayanan jasa barang
Dalam pelayanan jasa barang pelayanan
jasa yang dimaksud memiliki 2 (pelayanan jasa). Pelayanan jasa dermaga dan
pelayan jasa penumpang untuk lebih jelasnya sbb :

1. Menyiapkan perlengkapan dan peralatan
B/M ke tetapi dermaga atau mengembalikanya ke tempa semula.
2. Mengangkat muatan dari isi lambung
kapal atau tongkang ke tepi dermaga atau sebaliknya.
3. Menenempatkan atau memindahkan muatan
dari tepi dermaga ke lokasi penumpukan barang (Gudang atau Lapangan Penumpukan).

Salah satu fasilitas pelabuhan untuk menunjang proses
pemindahan barang dari angkutan laut ke darat atau sebaliknya.Fungsinya
antaralain sebagai berikut
ü
Mencegah
terjadinya idle time (waktu kosong) bagi kapal
ü Menyiapkan waktu yang diperlukan
antara lain diakibatkan: keterlambatan penyelesaian dokumen, penyelesainyan
kewajiban pembayaran jasa kepelabuhan, penyelesainyan dokumen
dll.
2.2 Kegiatan pelayanan barang
Untuk melakukan kegiatan pembongkaran
barang kapal dan pemuatan barangkapal dalam
kegiatan pelayanan barang maka kami sajikan berupa.
Gambar, kegiatan pelayanan barang dibawah ini.


2.3 Pelaksanaan kegiatan, pelaksanaan, usaha pengendalian
dan peralatan bongkar muat
A. Kegiatan bongkar muat
Peralatan buruh metode/sistem yang menjadi tujuan sasaran
pokok kegiatan bongkar muat antara lain
:
1.
Melaksanakan
B/M secepatnya (poroduktif) kesiapan alat B/M, ketrampilan buruh, peranan
supervisor, stowage plan (penyimpanan dan merencanakan) barang yang baik,
kesiapan barang, kemasan barang, kesiapan dokumen dll.
2.
Menghindari
resiko kerusakan terhadap barang, peralatan kecelakaan kerja serendah mungkin.
Pengawasan daro foremen kapal secara efektif, penggunaan alat yang tepat,
kapasitas daya angkat derek (SWL).
3.
Melaksanakan
seluruh perencanaan B/M sebagaimana tertera pada stowage-plan (penyimpanan dan
merencanakan). Pembacaan stowage-plan harus tepat, stowge plan dikonsultasikan
lagi dengan pihak kapal (perwira muatan) dsb.
B. Pelaksanaan kegiatan bongkar muat
Untuk
melakukan kegiatan bongkar muat barang di dermaga, agar tepat sasaran dan
menghidari risiko dalam bongkar muat barang. Ada 2 kegiatan antara lain sbb :

1. Satu jam sebelum pergeseran dimulai : buruh,
peralatan dan perlengkapan B/M hrus sudah disiapkan disisi kapal.
2. Pintu gudang dibuka dan ruang
penumpukan telah di siapkan termasuk pengemudi/driver.
3. Sebelum buruh dan petugas
stevedoring naik ke kapal harus diperhatikan tangga kapal harus terpasang
dengan baik dan di pasang jala-jala.
4. Lubang-lubang pembuangan atau
sirkulasi pada sisi kapal ke arah dermaga telah diberi penutup dll.

1. Jarak antara sisi dermaga atau
sisi kapal dengan lokasi penumpukan harus sedekat mungkin.
2. Sepanjang jarak transfering harus
bebas dari hambatan dan mudah dilalui oleh kendaraan dan peralatan bantu
mekanik.
3. Peralatan transfering harus bebas
dari hambatan dan mudah dilalui oleh kendaraan dan peralatan bantu mekanik.
4. Peralatan transfering harus dalam
kondisi yang baik dll.
C. Usaha pengendalian bongkar muat
Usaha untuk mengetahui dan menilai apakah pekerjaan
bongkar muat suatu kapal sudah dilaksanakan sesuai dengan yang direncanakan.
Jika terjadi penyimpangan di adakan langkah-langkah perbaikan.Pengendaklian
bongkar muat dilaksanakan melalui :Operasi planning (perencanaan operasi) dan Time sheet (waktu pembongkaran muatan)
2.4 Punggutan
Jasa Barang dan Kinerja Pelayanan Barang
Dalam setiap barang yang di bongkar atau
dimuat ke kapal punggutan jasa barang
sudah di diterapkan sesuai sistem dan standar yang diterapkan untuk itu
kegiatan punggutan-punggutan jasa barang, baik itu di dermaga dan kegiatan
penumpukan lebih spesifiknya sebagai berikut :

ü
Setiap barang
yang di bongkar/dimuat dari atau ke kapal/tongkang yang bertambat maupun tidak
bertambat di tambatan yang lokasi kegiatannya berada di dalam daerah lingkungan
kerja atau daerah lingkungan kepentingan pelabuhan.
ü
Barang dari
tongkang yang dimuat ke kapal yang sedang bertambat pada tambatan tanpa melalui
dermaga atau sebaliknya, dikenakan tarif pelayanan jasa dermaga sebesar 50%
dari tarif yang berlaku.
ü
Barang yang
sifatnya mengganggu dikenakan tambahan 50% dari tarif yang berlaku sedang
barang berbahaya dikenakan tambahan sebesar 100% dari tarif yang berlaku.

a) Barang yang di bongkar dari kapal (Impor dan
Bongkar antar pulau).
Masa I : Sampai dengan hari ke –
5 dikenakan
tarif pelayanan
Jasa
penumpukan 1 hari dari tarif yang berlaku dan hari ke 6 sampai hari ke 10 di hitung
perharinya sebesar tarif yang berlaku
Masa II : hari ke 11 dan seterusnya dihitung perharinya sebesar
200% dari
tarif yang berlaku.
b)
Barang yang dimuat dari kapal.
Masa l : Sampai dengan hari ke –7 di kenakan tarif pelayanan
jasa penumpukan 1
hari dari tarif yang berlaku dan hari ke
8 sampai hari
ke 14 di hitung perharinya sebesar tariff yang berlaku
Masa II : hari ke15 danseterusnya dihitung
perharinya sebesar 200%
dari tarif yang berlaku.
BAB III
P E N U T U P
3.1 Kesimpulan
Pelabuhan merupakan salah satu titik vital dalam
kelancaran distribusi logistik baik secara domestik maupun internasional, begitu
juga kami yang menjadi titik vital dalam jalur distribusi barang salah satu contoh; khususnya Kalimantan Selatan. Dengan lebih spesifik
salah satu simpul diantara siklus pelayanan di pelabuhan adalah pelayanan
barang Pelayanan baik tentunya pelayanan yang mengutamakan pelayanan yang
prima serta mewujudkan hasil pelayanan yang memuaskan, dalam hal ini bagaimana
pelayanan barang dalam kegiatan kegiatan bongkar muat , penggunaan bogkar muat
kapal serta punggutan jasa barang dan kinerja pelayanan barang yang tetuntunya perlu
pelayan yang optimsal dan berstandar internasional sehingga bisa memeberikan harmless service. dan memeberikan keuntungan serta
pemasukan.
3.2 Kritik dan Saran
Bagi para pembaca
dan rekan-rekan yang lainnya, jika ingin menambah wawasan dan ingin mengetahui
lebih jauh, maka penulis mengharapkan dengan rendah hati agar lebih membaca, Buku-buku lainnya yang berkaitan dengan judul “PELAYANAN
BARANG”. Untuk itu Kritik dan saran yang bersifat membangun selalu kami harapkan
demi perbaikan dan kesempurnaan Makalah kami.
Jadikanlah makalah
ini sebagai sarana yang dapat mendorong para mahasiswa/berfikir aktif dan
kreatif.
situs yang mungkin membantu :
http://blogeryishakkuradi@gmail.com,
https://www.youtube.com/channel/UCYhYZV9hTXYNxBkga9oalDg
Comments
Post a Comment