Pentingnya Perencanaan, Jenis Perencanaan, Metode Perencanaan, Data yang diperlukan dala perencanaan pembangunan
PENTINGNYA PERENCANAAN
Karena berbekal keyakinan tahu nama tempatnya, saya dan istri bergegas menuju tempat yang saya persepsikan sendiri sesuai ingatan saya itu ( bukan dengan melihat peta yang ada di undangan itu ) . akhirnya kamipun tiba di tempat itu dan tentu nya waktu yang kami anggap cukup itu menjadi terbuang karena ternyata kami salah alamat.
Ketika bertanya pada petugas keamana disana, dijawab bahwa untuk resepsi maka yang dipakai adalah hotel yang memang sama namanya dan sama pemiliknya, tetapi alamatnya adalah di jalan Gatot Subroto, maka waktu yang tersisa tinggal kira kira 5 menit saja, kami bergegas ke sana. Sampai disana, acara sudah selesai , tinggal pengantin dan keluarga besarnya saja yang masih tinggal, untung saja masih sempat berjumpa dengan keluarga kakak misan saya itu.
Dapat dibayangkan, betapa malunya saya dan juga betapa deg degannya karena harus memacu mobil dengan tergesa gesa dan sesudahnyapun saya dan istri harus tergopoh gopoh ke tempat undangan.
Ini nyaris sama saja halnya dengan istilah SKS yang umum kita dengar dikalangan pelajar dan mahasiswa , yaitu Sistem Kebut Semalam, dimana esok ujian baru malam ini belajar habis habisan .
Memang inilah fakta bahwa seringkali untuk menjalani kehidupan ini, kita memang sering terbiasa berjalan tanpa rencana .
Baru tadi saya membaca berita di surat kabar, bahwa di Perancis ada seorang anak muda yang bermaksud memasuki bank dengan cara membobol tembok , dan malangnya diluar perkiraannya, tempat tembusan yang ia tuju ternyata bukan yang ia harapkan , ia berhasil membobol tembok tetapi yang tembusannya ternyata toilet dan bukan tempat penyimpanan barang barang berharga, ia tertangkap karena alarm pengamanpun telah berdering sebelumnya ( sudah tertangkap, malu pula ) .
Berbeda halnya dengan kisah pembobolan ( mungkin istilah yang lebih tepat "penggangsiran " ) yang banyak terjadi di Jakarta beberapa tahun lalu, banyak pencuri dengan piawai berhasil memasuki toko toko emas melalui galian dari bawah tanah dan tembusannya tepat sekali berada pada lantai penyimpanan emas yang dituju . Ini bukan bermaksud sebagai contoh untuk diikuti, tetapi maling di Jakarta dalam soal membobol rupanya lebih canggih dibanding maling di Perancis tadi.
Kisah pencuri tadi menunjukkan bahwa malingpun ternyata punya konsep perencanaan yang sangat matang, sehingga presisinya ( istilah yang biasa digunakan sarjana teknik untuk menyatakan ketepatan ) begitu sempurna, sehingga bila diumpamakan dengan pesawat, maling itu berhasil mendarat dengan tepat di bandara.
Pertanyaanya, kalau maling kelas bawah saja punya perencanaan yang begitu matang dan sempurna, mengapa saya yang seringkali disebut sebagai profesional sering melupakan perencanaan ? .
Thomas Alva Edison, tidak mau mengatakan bahwa penemuan penemuan berbagai instrumen yang sangat banyak dan dipatenkan itu sebagai " discovery " melainkan ia menyatakannya sebagai "yang sudah merupakan hasil kesimpulan" ( dari perencanaan matang yang sudah lama disiapkan ) .
Barrack Obama, menjadi Presiden bukan sebuah kebetulan, karena persiapan dan perencanaannya sudah jauh jauh hari disiapkan. Bertahun tahun, Obama dan timnya melakukan banyak perencanaan jauh ke depan.
Demikian pula untuk menjadi sukses , jangan berharap pada sebuah kebetulan . Sukses harus direncanakan dan di aplikasikan dalam bentuk kerja keras dan kerja cerdas. Pengalaman saya dan kisah kisah di atas menjadi pelajaran berharga bagi pribadi saya untuk selalu melakukan perencanaan, dan mudah mudahan pula tulisan saya ini, bisa menjadi pelajaran juga buat yang membacanya.
JENIS-JENIS PERENCANAAN
Menurut
Asnawir ada tujuh jenis-jenis perencanaan,[20]yang kesemua itu dilihat dari
sudut pandang berbeda, di antara jenis-jenis perencanaan tersebut adalah;
Dilihat dari segi waktu, dari segi waktu perencanaan dapat dibagi menjadi tiga yaitu pertama perencanaan jangka panjang, yang termasuk dalam perencanaan jangka panjang adalah rentang waktu sepuluh sampai tiga puluh tahun. Perencanaan jangka panjang ini bersifat umum, dan belum terperinci. Kedua, perencanaan jangka menengah, jangka menengah biasanya mempunyai jangka waktu antara lima sampai sepuluh tahun. Ketiga, perencanaan jangka pendek, yaitu perencanaan yang mempunyai jangka waktu antar satu tahun sampai lima tahun. Dilihat dari segi sifatnya perencanaan dibagi menjadi dua yaitu pertama, perencanaan kuantitatif, yang termasuk perencaan kuantitatif adalah semua target dan sasaran dinyatakan dengan angka-angka. Kedua, perencanaan kualitatif adalah perencanaaan yang ingin dicapai dinyatakan secara kualitas.
Perencanaan dari segi luas wilayah, perencanaan pendidikan dipandang dari segi luas wilayah dapat dibagi menjadi empat, yaitu pertama perencanaan local, yaitu perencanaan yang disusun dan ditetapkan oleh lembaga-lembaga yang ada di daerah-daerah dengan sifat yang terbatas. Kedua, perencanaan regional adalah perencanaan yang ditetap[kan di tingkat propinsi.ketiga, perencanaan nasional, adalah perencanaan di suatau Negara dan dijadikan dasar untuk perencanaan local dan regional. Keempat, perencanaan internasional yaitu perencanaan oleh bebebrapa Negara yang melewati batas-batas suatu negara yang dilaksanakan melalui dari Negara-negara tersebut.
Perencanaan dari segi luas jangkauan terbagi menjadi dua yaitu pertama, perencanaan makro yaitu perencanaan yang bersifat universal, menyeluruh dan meluas. Kedua perencanaan mikro adalah perencanaan yang ditetapkan dan di susun berdasarkan kondisi dan situasi tertentu. Dari segi prioritas pembuatnya perencanaan dapat dibagi menjadi tiga, pertama perencanaan sentralisasi, yaitu perencanaan yang ditentukan oleh pemerintah pusat pada suatu Negara. Kedua perencanaan desentralisasi yaitu perencanaan yang di susun oleh masing-masing wilayah. Ketiga perencanaan dekonsentrasi yaitu perencanaan gabungan antara sentralisasi dengan desentralisasi.
Dari segi obyek perencanaan dibagi menjadi dua: pertama perencanaan rutin yaitu perencanaan yang di susun untuk jangka waktu tertentu yang dilakukan setiap tahun. Kedua perencanaan eksendental, yaitu perencanaan yang di susun sesuai dengan kebutuhan yang mendesak pada saat tertentu. Dari segi proses, perencanaan dapat dibagi menjadi tiga kelompok, pertama perencanaan filosofikal, yaitu perencanaan yang bersifat umum, hanya berupa konsep-konsep dari nilai yang bersifat ideal dan masih memerlukan penafsiran-penafsiran dalam bentuk program. Kedua, perencanaan programial adalah perencanaan berupa penjabaran dari perencanaan filosofikal. Ketiga perencanaan operasional yaitu perencanaan yang jelas dan dapat dilakukan.
G. Rencana Startegi Dalam Lembaga Pendidikan Islam
Perencanaan strategi adalah usaha sistematis formal dari suatu perusahaan untuk memperjelas sasaran utama, kebijakan-kebijakan dan strategi. Menurut Asnawir perencanaan startegik adalah proses pemikiran tujuan perusahaan atau organisasi, penentuan kbijakan, dan program yang perlu untuk mencapai tujua tertentu. Untuk mencapai tujuan tersebut perlu di susun perencanaan, di antara metode perencanaan strategic adalah sebagai berikut: pertama pendekatan dari atas ke bawah, biasanya dibuat oleh prusahaan yang bersifat sentralisasi. Kedua pendekatan dari bawah, yaitu metode rancangan perencanaan darai bawah ke atas. Ketiga pendekatan interkatif adalah pendekatan manajer dari pusat bersama direksi-direksi berdialog secara terus menrus selama penyusunan rencana, termasuk juga berdialog dengan para staf pusat dan divisi-divisi. Keempat pendekatan perencanaan secara tim adalah pendekatan yang lebih banyak dilakukan pada perusahaan kecil dan bersifat sentralisasi. Kelima pendekatan tingkat ganda adalah pendekatan strategi dirumuskan secara independen pada tingkat korporasi dan pada tingkat unit bisnis.
Dalam perencanaan strategic dalam diambil contoh adalah perencanaan strategic di perguruan tinggi agama Islam. Di antara kondisi obyektifnya adalah, pertama profil Pergururn Tinggi Agam Islam,meliputi bidang kelembagaan, bidang ketenagaan, kurikulum, perpustakaan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, kemahasiswaaan, sarana dan prasarana pendidikan. Kedua kekuatan yang tersedia, meliputi kelembagaan letak geografis, factor hsitoris ketenagaan, kurikulum, perpustakaan, penelitian, penerbitan danpengabdian masyarakat. Ketiga kelemahan-kelemahan yang masoih dipunyai, meliputi persepsi masyarakat, tradisi akademis dan etos kerja, pendanaan, pengembangan sumber daya manusia,otonomi lembaga, ketenagaan, perpustakaan, penelitian, penerbitan, dan pengabdian masyarakat, sarana dan prasarana. Keempat beberapa peluang yang meliputi kelembagaan, ketenagaan, kurikulum, perpustakaan, penelitian, penerbitan, dan pengabdian kepada masyarakat, kemahasiswaan, saran dan parsarana. Kelima, tantangan meliputi kelembagaan, ketenagaan, kurikulum, perpustakaan, penelitian, penerbitan dan pengabdian kepada masyarakat, kemahasiswaan, sarana dan prasarana.
Dilihat dari segi waktu, dari segi waktu perencanaan dapat dibagi menjadi tiga yaitu pertama perencanaan jangka panjang, yang termasuk dalam perencanaan jangka panjang adalah rentang waktu sepuluh sampai tiga puluh tahun. Perencanaan jangka panjang ini bersifat umum, dan belum terperinci. Kedua, perencanaan jangka menengah, jangka menengah biasanya mempunyai jangka waktu antara lima sampai sepuluh tahun. Ketiga, perencanaan jangka pendek, yaitu perencanaan yang mempunyai jangka waktu antar satu tahun sampai lima tahun. Dilihat dari segi sifatnya perencanaan dibagi menjadi dua yaitu pertama, perencanaan kuantitatif, yang termasuk perencaan kuantitatif adalah semua target dan sasaran dinyatakan dengan angka-angka. Kedua, perencanaan kualitatif adalah perencanaaan yang ingin dicapai dinyatakan secara kualitas.
Perencanaan dari segi luas wilayah, perencanaan pendidikan dipandang dari segi luas wilayah dapat dibagi menjadi empat, yaitu pertama perencanaan local, yaitu perencanaan yang disusun dan ditetapkan oleh lembaga-lembaga yang ada di daerah-daerah dengan sifat yang terbatas. Kedua, perencanaan regional adalah perencanaan yang ditetap[kan di tingkat propinsi.ketiga, perencanaan nasional, adalah perencanaan di suatau Negara dan dijadikan dasar untuk perencanaan local dan regional. Keempat, perencanaan internasional yaitu perencanaan oleh bebebrapa Negara yang melewati batas-batas suatu negara yang dilaksanakan melalui dari Negara-negara tersebut.
Perencanaan dari segi luas jangkauan terbagi menjadi dua yaitu pertama, perencanaan makro yaitu perencanaan yang bersifat universal, menyeluruh dan meluas. Kedua perencanaan mikro adalah perencanaan yang ditetapkan dan di susun berdasarkan kondisi dan situasi tertentu. Dari segi prioritas pembuatnya perencanaan dapat dibagi menjadi tiga, pertama perencanaan sentralisasi, yaitu perencanaan yang ditentukan oleh pemerintah pusat pada suatu Negara. Kedua perencanaan desentralisasi yaitu perencanaan yang di susun oleh masing-masing wilayah. Ketiga perencanaan dekonsentrasi yaitu perencanaan gabungan antara sentralisasi dengan desentralisasi.
Dari segi obyek perencanaan dibagi menjadi dua: pertama perencanaan rutin yaitu perencanaan yang di susun untuk jangka waktu tertentu yang dilakukan setiap tahun. Kedua perencanaan eksendental, yaitu perencanaan yang di susun sesuai dengan kebutuhan yang mendesak pada saat tertentu. Dari segi proses, perencanaan dapat dibagi menjadi tiga kelompok, pertama perencanaan filosofikal, yaitu perencanaan yang bersifat umum, hanya berupa konsep-konsep dari nilai yang bersifat ideal dan masih memerlukan penafsiran-penafsiran dalam bentuk program. Kedua, perencanaan programial adalah perencanaan berupa penjabaran dari perencanaan filosofikal. Ketiga perencanaan operasional yaitu perencanaan yang jelas dan dapat dilakukan.
G. Rencana Startegi Dalam Lembaga Pendidikan Islam
Perencanaan strategi adalah usaha sistematis formal dari suatu perusahaan untuk memperjelas sasaran utama, kebijakan-kebijakan dan strategi. Menurut Asnawir perencanaan startegik adalah proses pemikiran tujuan perusahaan atau organisasi, penentuan kbijakan, dan program yang perlu untuk mencapai tujua tertentu. Untuk mencapai tujuan tersebut perlu di susun perencanaan, di antara metode perencanaan strategic adalah sebagai berikut: pertama pendekatan dari atas ke bawah, biasanya dibuat oleh prusahaan yang bersifat sentralisasi. Kedua pendekatan dari bawah, yaitu metode rancangan perencanaan darai bawah ke atas. Ketiga pendekatan interkatif adalah pendekatan manajer dari pusat bersama direksi-direksi berdialog secara terus menrus selama penyusunan rencana, termasuk juga berdialog dengan para staf pusat dan divisi-divisi. Keempat pendekatan perencanaan secara tim adalah pendekatan yang lebih banyak dilakukan pada perusahaan kecil dan bersifat sentralisasi. Kelima pendekatan tingkat ganda adalah pendekatan strategi dirumuskan secara independen pada tingkat korporasi dan pada tingkat unit bisnis.
Dalam perencanaan strategic dalam diambil contoh adalah perencanaan strategic di perguruan tinggi agama Islam. Di antara kondisi obyektifnya adalah, pertama profil Pergururn Tinggi Agam Islam,meliputi bidang kelembagaan, bidang ketenagaan, kurikulum, perpustakaan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, kemahasiswaaan, sarana dan prasarana pendidikan. Kedua kekuatan yang tersedia, meliputi kelembagaan letak geografis, factor hsitoris ketenagaan, kurikulum, perpustakaan, penelitian, penerbitan danpengabdian masyarakat. Ketiga kelemahan-kelemahan yang masoih dipunyai, meliputi persepsi masyarakat, tradisi akademis dan etos kerja, pendanaan, pengembangan sumber daya manusia,otonomi lembaga, ketenagaan, perpustakaan, penelitian, penerbitan, dan pengabdian masyarakat, sarana dan prasarana. Keempat beberapa peluang yang meliputi kelembagaan, ketenagaan, kurikulum, perpustakaan, penelitian, penerbitan, dan pengabdian kepada masyarakat, kemahasiswaan, saran dan parsarana. Kelima, tantangan meliputi kelembagaan, ketenagaan, kurikulum, perpustakaan, penelitian, penerbitan dan pengabdian kepada masyarakat, kemahasiswaan, sarana dan prasarana.
METODE PERENCANAAN
Metode
Perencanaan
Senin, 04 Oktober 2010 11:32
Administrator
Beberapa metode yang umum digunakan
dalam perencanaan, tetapi dapat diterapkan di bidang pendidikan ditemukan oleh
Augus W. Smith (1982), antara lain:
a. Metode mean-ways and analysis (analisis mengenai alat-cara-tujuan)
Metode ini digunakan untuk meneliti sumber-sumber dan alternatif untuk mencapai tujuan tertentu. Tiga hal yang perlu dianalysi dalam metode ini, yaitu: means yang berkaitan dengan sumber-sumber yang diperlukan, ways yang berhubungan dengan cara dan alternative tindakan yang dirumuskan dan bakal dipilih dan ends yang berhubungan dengan tujuan yang hendak dicapai. Ketiga aspek tersebut ditelaah dan dikaji secara timbal balik.
a. Metode mean-ways and analysis (analisis mengenai alat-cara-tujuan)
Metode ini digunakan untuk meneliti sumber-sumber dan alternatif untuk mencapai tujuan tertentu. Tiga hal yang perlu dianalysi dalam metode ini, yaitu: means yang berkaitan dengan sumber-sumber yang diperlukan, ways yang berhubungan dengan cara dan alternative tindakan yang dirumuskan dan bakal dipilih dan ends yang berhubungan dengan tujuan yang hendak dicapai. Ketiga aspek tersebut ditelaah dan dikaji secara timbal balik.
b. Metode input-output analysis
Metode ini dilakukan dengna mengadakan pengkajian terhadap interelasi dan interdependensi berbagai komponen masukan dan keluaran dari suatu system. Metode ini dapat digunakan untuk menilai alternative dalam proses transformasi.
Metode ini dilakukan dengna mengadakan pengkajian terhadap interelasi dan interdependensi berbagai komponen masukan dan keluaran dari suatu system. Metode ini dapat digunakan untuk menilai alternative dalam proses transformasi.
c. Metode econometric analysis
Metode ini menggunakan data empirik, teori ekonomi dan statistika dalam mengukur perubahan dalam kaitan dengan ekonomi. Metode ekonometrik mengembangkan persamaan-persamaan yang menggambarkan hubungan ketergantungan di antara variable-variabel yang ada dalam suatu system.
Metode ini menggunakan data empirik, teori ekonomi dan statistika dalam mengukur perubahan dalam kaitan dengan ekonomi. Metode ekonometrik mengembangkan persamaan-persamaan yang menggambarkan hubungan ketergantungan di antara variable-variabel yang ada dalam suatu system.
d. Metode Cause-effect
Metode ini digunakan dalam perencanaan dengan menggunakan sikuen hipotetik untuk memperoleh gambaran tentang masa depan. Metode ini sangat cocok untuk perencanaan yang bersifat strategic.
Metode ini digunakan dalam perencanaan dengan menggunakan sikuen hipotetik untuk memperoleh gambaran tentang masa depan. Metode ini sangat cocok untuk perencanaan yang bersifat strategic.
e. Metode Delphi
Metode ini bertujuan untuk menentukan sejumlah alternative program. Mengeksplorasi asumsi-asumsi atau fakta yang melandasi “Judgments” tertentu dengan mencari informasi yang dibutuhkan untuk mencapai suatu consensus. Biasa metode ini dimulai dengan melontarkan suatu masalah yang bersifat umum untuk diidentifikasi menjadi masalah yang lebih spesifik. Partisipan dalam metode ini biasanya orang yang dianggap ahli dalam disiplin ilmu tertentu.
Metode ini bertujuan untuk menentukan sejumlah alternative program. Mengeksplorasi asumsi-asumsi atau fakta yang melandasi “Judgments” tertentu dengan mencari informasi yang dibutuhkan untuk mencapai suatu consensus. Biasa metode ini dimulai dengan melontarkan suatu masalah yang bersifat umum untuk diidentifikasi menjadi masalah yang lebih spesifik. Partisipan dalam metode ini biasanya orang yang dianggap ahli dalam disiplin ilmu tertentu.
f. Metode heuristic
Metode ini dirancang untuk mengeksplorasi isu-isu dan untuk mengakomodasi pandangan-pandangan yang bertentangan atau ketidakpastian. Metode ini didasarkan atas seperangklat prinsip dan prosedur yang mensistematiskan langkah-langkah dalam usaha pemecahan masalah.
Metode ini dirancang untuk mengeksplorasi isu-isu dan untuk mengakomodasi pandangan-pandangan yang bertentangan atau ketidakpastian. Metode ini didasarkan atas seperangklat prinsip dan prosedur yang mensistematiskan langkah-langkah dalam usaha pemecahan masalah.
g. Metode life-cycle analysis
Metode ini digunakan terutama untuk mengalokasikan sumber-sumber dengan memperhatikan siklus kehidupan menghenai produksi, proyek, program atau aktivitas. Dalam kaitan ini seringkali digunakan bahan-bahan komperatif denga menganalogkan data, langkah-langkah yang ditempuh dalam metode ini adalah:
1. Fase Konseptualisasi;
2. Fase Spesifikasi;
3. Fase Pengembangan Prototype;
4. Fase Pengujian dan Evaluasi;
5. Fase Operasi;
6. Fase Produksi.
Metode ini bisa dipergunakan dalam bidang pendidikan terutama dalam mengalokasikan sumber-sumber pendidikan dengan melihat kecenderungan-kecenderungan dari berbagai aspek yang dapat dipertimbangkan untuk merumuskan rencana dan program.
Metode ini digunakan terutama untuk mengalokasikan sumber-sumber dengan memperhatikan siklus kehidupan menghenai produksi, proyek, program atau aktivitas. Dalam kaitan ini seringkali digunakan bahan-bahan komperatif denga menganalogkan data, langkah-langkah yang ditempuh dalam metode ini adalah:
1. Fase Konseptualisasi;
2. Fase Spesifikasi;
3. Fase Pengembangan Prototype;
4. Fase Pengujian dan Evaluasi;
5. Fase Operasi;
6. Fase Produksi.
Metode ini bisa dipergunakan dalam bidang pendidikan terutama dalam mengalokasikan sumber-sumber pendidikan dengan melihat kecenderungan-kecenderungan dari berbagai aspek yang dapat dipertimbangkan untuk merumuskan rencana dan program.
h. Metode value added analysis
Metode ini digunakan untuk mengukur keberhasilan peningkatan produksi atau pelayanan. Dengan demikian, kita dapat mendapatkan gambaran singklat tentang konstribusi dari aspek tertentu terhadap aspek lainnya.
Metode ini digunakan untuk mengukur keberhasilan peningkatan produksi atau pelayanan. Dengan demikian, kita dapat mendapatkan gambaran singklat tentang konstribusi dari aspek tertentu terhadap aspek lainnya.
Referensi:
Fattah, Nanang. 2001, Landasan Manajemen Pendidikan . Bandung, PT. Remaja Rosdakarya, Cetakan kelima
Fattah, Nanang. 2001, Landasan Manajemen Pendidikan . Bandung, PT. Remaja Rosdakarya, Cetakan kelima
Sumber data : http://edu-articles.com/metode-perencanaan-pendidikan/#more-48
Data yang diperlukan dala perencanaan
pembangunan
- Pusat Data dan Informasi Perencana Pembangunan adalah unsur penunjang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bappenas melalui Sektretaris Utama.
- Pusat Data dan Informasi Perencana Pembangunan di pimpin oleh seorang kepala .
Pasal 575
Pusat Data dan Informasi Perencanaan Pembangunan mempunyai tugas menyediakan dan mengembangkan prasarana Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), melaksanakan pengumpulan dan pengelolaan dokumen, arsip, kepustakaan, data, dan Informasi, serta mengkoordinasikan pengembangan jaringan Informasi dan perpustakaan untuk menunjang perencanaan pembangunan.
Pasal 576
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 575, Pusat Data dan Informasi Perencanaan Pembangunan menyelenggarakan fungsi:
Pusat Data dan Informasi Perencanaan Pembangunan mempunyai tugas menyediakan dan mengembangkan prasarana Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), melaksanakan pengumpulan dan pengelolaan dokumen, arsip, kepustakaan, data, dan Informasi, serta mengkoordinasikan pengembangan jaringan Informasi dan perpustakaan untuk menunjang perencanaan pembangunan.
Pasal 576
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 575, Pusat Data dan Informasi Perencanaan Pembangunan menyelenggarakan fungsi:
- penyediaan dan pemeliharaan prasarana TIK;;
- pengkajian dan pengembangan prasarana TIK;;
- pengumpulan dan pengelolaan bahan pustaka, arsip, data dan informasi untuk menunjang perencanaan pembangunan;
- penyajian informasi dan publikasi perencanaan pembangunan;
- pengelolaan perpustakaan dan pengembangan jaringan perpustakaan;
- pelaksanaan koordinasi dalam penyajian basis data, informasi, dan penentuan platform TIK sebagai sarana untuk mendukung perencanaan pembangunan.
Pasal 577
Pusat Data dan Informasi Perencanaan Pembangunan terdiri dari:
a. Bidang Prasarana Teknologi Informasi dan Komunikasi;
b. Bidang Pengkajian dan Pengembangan;
c. Bidang Pengelolaan Data dan Informasi;
d. Bidang Perpustakaan dan Kearsipan;
e. Sub Bagian Tata Usaha.
Pasal 578
Bidang Prasarana Teknologi Informasi dan Komunikasi mempunyai tugas melaksanakan penyediaan, pemeliharaan dan pendayagunaan prasarana teknologi informasi dan komunikasi, termasuk prasarana dokumentasi dan perpustakaan, untuk mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional.
Pasal 579
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 578, Bidang Prasarana Teknologi Informasi dan Komunikasi menyelenggarakan fungsi :
Pusat Data dan Informasi Perencanaan Pembangunan terdiri dari:
a. Bidang Prasarana Teknologi Informasi dan Komunikasi;
b. Bidang Pengkajian dan Pengembangan;
c. Bidang Pengelolaan Data dan Informasi;
d. Bidang Perpustakaan dan Kearsipan;
e. Sub Bagian Tata Usaha.
Pasal 578
Bidang Prasarana Teknologi Informasi dan Komunikasi mempunyai tugas melaksanakan penyediaan, pemeliharaan dan pendayagunaan prasarana teknologi informasi dan komunikasi, termasuk prasarana dokumentasi dan perpustakaan, untuk mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional.
Pasal 579
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 578, Bidang Prasarana Teknologi Informasi dan Komunikasi menyelenggarakan fungsi :
- penyusunan rencana kerja dan program pendayagunaan prasarana;
- penyediaan, pemeliharaan, dan pendayagunaan prasarana TIK; penyiapan pengembangan kerjasama dengan lembaga lain dalam pendayagunaan prasarana TIK;
- penyiapan koordinasi untuk pendayagunaan prasarana TIK.
Pasal 580
Bidang Prasarana Teknologi Informasi dan Komunikasi terdiri dari :
a. Sub Bidang Pendayagunaan Prasarana TIK;
b. Sub Bidang Pemeliharaan Prasarana TIK;
Pasal 581
Bidang Prasarana Teknologi Informasi dan Komunikasi terdiri dari :
a. Sub Bidang Pendayagunaan Prasarana TIK;
b. Sub Bidang Pemeliharaan Prasarana TIK;
Pasal 581
- Sub Bidang Pendayagunaan Prasarana TIK mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan dan pendayagunaan prasarana TIK dan pemeliharaan data, serta melaksanakan kerjasama dengan lembaga lain;
- Sub Bidang Pemeliharaan Prasarana TIK mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pemeliharaan dan perbaikan prasarana TIK, serta pelayanan pemanfaatannya.
Pasal 582
Bidang Pengkajian dan Pengembangan mempunyai tugas melaksanakan pengkajian, pengembangan dan penentuan standar penggunaan prasarana TIK, untuk pengelolaan dan penyajian data, informasi, arsip, dokumen, dan perpustakaan untuk mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional.
Pasal 583
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 528, Bidang Pengkajian dan Pengembangan menyelenggarakan fungsi:
Bidang Pengkajian dan Pengembangan mempunyai tugas melaksanakan pengkajian, pengembangan dan penentuan standar penggunaan prasarana TIK, untuk pengelolaan dan penyajian data, informasi, arsip, dokumen, dan perpustakaan untuk mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional.
Pasal 583
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 528, Bidang Pengkajian dan Pengembangan menyelenggarakan fungsi:
- penyusunan rencana kerja dan program pengembangan prasarana TIK;
- pengkajian dan penentuan standar prasarana TIK untuk pengelolaan dan penyajian data, informasi, arsip, dokumen, dan perpustakaan serta melakukan kerjasama dengan lembaga lain;
- pengembangan, penerapan dan pelatihan prasarana TIK agar dapat dimanfaatkan secara efektif.
Pasal 584
Bidang Pengkajian dan Pengembangan terdiri dari:
a.Sub Bidang Pengkajian dan Pengembangan Jaringan Sistem Informasi dan Komunikasi;
b.Sub Bidang Pengkajian dan Pengembangan Sistem Aplikasi Komputer.
Pasal 585
Bidang Pengkajian dan Pengembangan terdiri dari:
a.Sub Bidang Pengkajian dan Pengembangan Jaringan Sistem Informasi dan Komunikasi;
b.Sub Bidang Pengkajian dan Pengembangan Sistem Aplikasi Komputer.
Pasal 585
- Sub Bidang Pengkajian dan Pengembangan Jaringan Sistem Informasi dan Komunikasi mempunyai tugas melakukan pengkajian, pengembangan dan pelatihan pemanfaatan jaringan sistem informasi dan komunikasi untuk pengelolaan dan penyajian data, informasi, arsip, dokumen, dan perpustakaan, serta melakukan kerja sama dengan lembaga lain;
- Sub Bidang Pengkajian dan Pengembangan Sistem Aplikasi komputer mempunyai tugas melakukan pengkajian, pengembangan dan pelatihan pemanfaatan system aplikasi komputer untuk pengelolaan dan penyajian data, informasi, arsip, dokumen, dan perpustakaan, serta melakukan kerjasama dengan lembaga lain.
Pasal 586
Bidang Pengelolaan Data dan Informasi mempunyai tugas melaksanakan pengumpulan, pengolahan, penyimpanan data dan informasi untuk mendukung proses perencanaan pembangunan serta melakukan kerjasama dengan lembaga lain.
Pasal 587
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 586, Bidang Pengelolaan Data dan Informasi menyelenggarakan fungsi:
Bidang Pengelolaan Data dan Informasi mempunyai tugas melaksanakan pengumpulan, pengolahan, penyimpanan data dan informasi untuk mendukung proses perencanaan pembangunan serta melakukan kerjasama dengan lembaga lain.
Pasal 587
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 586, Bidang Pengelolaan Data dan Informasi menyelenggarakan fungsi:
- penyusunan rencana kerja dan program pengelolaan data dan informasi ;
- identifikasi kebutuhan dan penentuan format penyajian dan pertukaran, data, dan informasi perencanaan pembangunan;
- pelaksanaan kerjasama dengan lembaga dan sumber data lain untuk pengumpulan, pengolahan dan penyajian data dan informasi;
- pemeliharaan dan pemutakhiran data dan informasi;
- penyajian data dan informasi melalui media.
Pasal 588
Bidang Pengelolaan Data dan Informasi terdiri dari:
a. Sub Bidang Data dan Informasi Pembangunan Sektoral;
b. Sub Bidang Data dan Informasi Pembangunan Regional.
Pasal 589
Bidang Pengelolaan Data dan Informasi terdiri dari:
a. Sub Bidang Data dan Informasi Pembangunan Sektoral;
b. Sub Bidang Data dan Informasi Pembangunan Regional.
Pasal 589
- Sub Bidang Data dan Informasi Pembangunan Sektoral mempunyai tugas melakukan identifikasi kebutuhan, penentuan format, pengumpulan, pengolahan, pertukaran, serta penyajian data dan informasi elektronik yang diperlukan dalam menunjang perencanaan pembangunan sektoral;
- Sub Bidang Data dan Informasi Pembangunan Regional mempunyai tugas melakukan identifikasi kebutuhan, penentuan format, pengumpulan, pengolahan, pertukaran, serta penyajian data dan informasi elektronik yang diperlukan dalam menunjang perencanaan pembangunan regional.
Pasal 590
Bidang Perpustakaan dan Kearsipan mempunyai tugas melaksanakan perencanaan, penataan, pengendalian, dan pembinaan kegiatan dokumentasi dan kearsipan, serta pelayanan perpustakaan di lingkungan Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional.
Pasal 591
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 590, Bidang Perpustakaan dan Kearsipan menyelenggarakan fungsi:
Bidang Perpustakaan dan Kearsipan mempunyai tugas melaksanakan perencanaan, penataan, pengendalian, dan pembinaan kegiatan dokumentasi dan kearsipan, serta pelayanan perpustakaan di lingkungan Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional.
Pasal 591
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 590, Bidang Perpustakaan dan Kearsipan menyelenggarakan fungsi:
- identifikasi dan penentuan prioritas kebutuhan bahan pustaka dan informasi yang menunjang kegiatan perencanaan pembangunan;
- pengumpulan dan pengadaan berbagai literatur dan publikasi lainnya, serta penelusuran bahan pustaka yang diperlukan;
- pengolahan, penyimpanan, dan pemeliharaan bahan pustaka;
- pengembangan koleksi dan jaringan perpustakaan untuk meningkatkan pelayanan informasi dan kepustakaan perencanaan pembangunan;
- pengembangan kerjasama dengan berbagai lembaga baik di dalam maupun luar negeri untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas bahan pustaka;
- pengumpulan dokumen yang diperlukan dari berbagai sumber, baik berupa peraturan perundang-undangan, laporan, statistik, peta, surat kabar, dan naskah lainnya untuk menunjang pelaksanaan tugas dan fungsi Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional;
- pengkoordinasian dan pengumpulan arsip dari unit-unit kerja di lingkungan Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional;
- pengklasifikasian, pembuatan indeks, penyusunan, penyimpanan, dan pemeliharaan dokumen/arsip;
- pelayanan, penyajian, dan pendokumentasian data dan informasi pembangunan melalui media cetak maupun elektronik.
Pasal 592
Bidang Perpustakaan dan Kearsipan membawahi kelompok jabatan fungsional. Sub Bagian Tata Usaha
Pasal 593
Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan persuratan, dokumentasi, perlengkapan, dan rumah tangga Pusat Data dan Informasi Perencanaan Pembangunan.
Bidang Perpustakaan dan Kearsipan membawahi kelompok jabatan fungsional. Sub Bagian Tata Usaha
Pasal 593
Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan persuratan, dokumentasi, perlengkapan, dan rumah tangga Pusat Data dan Informasi Perencanaan Pembangunan.
Lanjutan………..
Perencanaan data yang diperlukan untuk proses
Rencana jenis item yang diperlukan untuk proses dan hak istimewa yang diperlukan untuk bekerja dengan mereka.Dari diagram alir proses Anda, Anda dapat mengidentifikasi data yang mengalir melalui proses Anda, seperti dokumen dan folder. Anda harus mengidentifikasi jenis item yang diperlukan untuk data tersebut.
Jika Anda pemodelan proses bisnis yang mencakup beberapa data yang sedang online (misalnya, dokumen yang dipindai), Anda mungkin dapat menggunakan beberapa jenis item yang ada. Atau, Anda mungkin memutuskan untuk membuat semua jenis item baru untuk digunakan dalam proses untuk memisahkan dari data lainnya. Menciptakan jenis item baru mungkin membuat lebih mudah bagi Anda untuk mengontrol otorisasi untuk proses.
Jika proses Anda termasuk tempat pengumpulan (tempat di mana proses menunggu dokumen atau informasi untuk tiba), pengguna Anda harus menetapkan folder. Folder akhirnya berisi berbagai dokumen yang ditunggu pada titik pengumpulan dan kemudian perjalanan dengan mereka sebagai proses berlanjut. Pengguna Anda harus menghubungkan item dalam suatu hubungan (penahanan) folder dengan satu atau lebih item untuk memasukkan di dalamnya.
Anda mungkin juga mempertimbangkan menggunakan auto-menghubungkan. Ketika Anda membangun otomatis menghubungkan antara jenis item dan item dibuat dari satu jenis item, item dari jenis auto-terkait item otomatis dibuat dan terkait. Sebagai contoh, menggunakan jenis item dijelaskan di bawah ini, Anda mungkin auto-link tipe item ClaimForm dalam hubungan penahanan dengan jenis item ClaimFolder. Bila pengguna menciptakan item jenis ClaimForm, item dari jenis ClaimFolder dibuat secara otomatis dan dihubungkan sebagai wadah dari item ClaimForm.
Rekomendasi: Menyimpan daftar jenis item dan bekerja variabel node yang Anda
gunakan dalam proses Anda, terutama yang Anda gunakan dalam sebuah titik
keputusan atau tempat pengumpulan. Server perpustakaan tidak membatasi Anda
dari menghapus atau variabel jenis item pekerjaan node yang digunakan dalam
poin keputusan atau tempat pengumpulan.
Skenario: Proses Klaim Asuransi XYZ Perusahaan melibatkan lima jenis berikut
item:
ClaimForm
Klaim
permintaan, yang diselesaikan oleh pemegang kebijakan, diterima oleh agen, dan
ditinjau oleh penaksir tersebut. Tergantung pada jumlah klaim, formulir ini
akan direview dan disetujui atau ditolak oleh penjamin emisi. Formulir klaim
dipandang baik oleh akuntan atau asisten.
ClaimFolder
Folder yang
awalnya hanya berisi formulir klaim. Selama proses tersebut, dokumen-dokumen
lain yang ditambahkan: laporan adjuster itu, laporan polisi, dan foto.
Jenis item yang diperlukan untuk
tempat pengumpulan dalam proses. Pengguna harus instantiate item dari jenis
ClaimFolder sebagai folder, bukan sebagai dokumen, untuk dapat digunakan di
tempat pengumpulan. Pengguna instantiate item dari jenis item lain (ClaimForm,
AdjusterRpt, PoliceRpt, dan AutoPhoto) sebagai dokumen yang terkandung dalam
item ClaimFolder.
AdjusterRpt
Laporan
penilaian kerusakan dengan adjuster, melainkan ditambahkan ke folder klaim bila
tersedia.
PoliceRpt
Laporan resmi
dari kecelakaan, yang mungkin tidak tersedia untuk semua klaim; itu akan
ditambahkan ke folder klaim bila tersedia.
AutoPhoto
Foto dari
kerusakan oleh adjuster tersebut; mereka ditambahkan ke folder klaim bila
tersedia.
Contoh:
Keistimewaan untuk jenis item menyediakan matriks pengguna proses klaim
Asuransi XYZ Perusahaan dan jenis item yang mengalir melalui proses. Seperti
yang dapat Anda lihat dari tabel, untuk jenis item, agen dan adjuster harus
memiliki hak istimewa termasuk dalam kelompok yang ditentukan sistem hak
istimewa ClientTaskAll. Penjamin emisi, akuntan, dan asisten harus masing-masing memiliki hak istimewa dalam dua mengikuti sistem-didefinisikan kelompo
situs yang mungkin membantu :
http://blogeryishakkuradi@gmail.com,
https://www.youtube.com/channel/UCYhYZV9hTXYNxBkga9oalDg
http://blogeryishakkuradi@gmail.com,
https://www.youtube.com/channel/UCYhYZV9hTXYNxBkga9oalDg
Comments
Post a Comment